Pasar Tunggu Keputusan The Fed, Rupiah Melemah

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,07% ke level Rp 14.045 pada perdagangan di pasar spot, Rabu (30/10).
Mengutip Bloomberg, mayoritas mata uang Asia justru mengalami penguatan. Yen Jepang naik 0,06%, dolar Taiwan 0,11%, peso Filipina satu poin, rupee India 0,06%, yuan Tiongkok satu poin, ringgit Malaysia satu poin, dan baht Thailand 0,08%
Sementara itu, dolar Hongkong turun 0,01%, dolar Singapura 0,01%, dan won Korea Selatan 0,46%.
Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai, rupiah mungkin akan berkonsolidasi hari ini. Ia memperkirakan rupiah hari ini berpotensi bergerak di antara Rp 14.020 - Rp 14.070 per dolar AS.
"Pasar sedang menantikan keputusan Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) Kamis dini hari," kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Rabu (30/10).
(Baca: Harga Minyak Melemah di Tengah Ramalan Kenaikan Stok AS)
Ia melanjutkan, terdapat potensi pemangkasan 25 basis poin. Meski begitu, berkembang ekspektasi bahwa The Fed tak akan melakukan pemangkasan lagi.
Bank sentral AS sudah menurunkan suku bunga acuan selama dua kali pada tahun ini. The Fed pertama kali memangkas suku bunga acuannya pada Juli 2019 sebesar 25 bps. Kemudian pada September 2019, Fed juga menurunkan suku bunga acuannya 25 bps sehingga suku bunga acuan The Fed saat ini berada di kisaran 1,75%-2%.
(Baca: Tantangan Global Berat, Sri Mulyani Dinilai Tepat Pimpin Kemenkeu Lagi)
Menurut ia, jika Fed tak akan memangkas suku bunga acuan lagi, tentunya dolar akan menguat. Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS terpantau melemah satu poin ke level 97.68. Dolar AS pun terlihat melemah 0,03% terhadap pound Inggris.
Namun, mata uang Negeri Paman Sam ini masih menguat terhadap euro sebesar 0,03%, dolar Kanada 0,02% serta franc Swiss 0,02%.